Hari Ini

Jangan Marah ya...

Update Saturday, May 19, 2012 at 6:40 PM. Dalam topik Attitude

Sebenarnya saya hanya ingin mengingatkan diri sendiri supaya jangan suka marah dan belajar bersabar, sehingga saya membuat tulisan ini.
Al-Qur’an dan Hadist juga banyak sekali yang memerintahkan kita tentang kesabaran dan juga tentang keutamaan-keutamaan yg didapatkan oleh orang-orang yang sabar, diantaranya Allah menyelaraskan kata “sabar” dan “shalat” secara bergandengan:

“Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) sholat, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar” (QS. 2:153)

Mengapa saya katakan jangan marah? karena disaat kita marah malaikat akan pergi dari kita dan setan datang menggantikan malaikat tersebut, ada kisah menarik di zaman Rasul.


Suatu saat, ketika Rasulullah saw. berada dalam sebuah majlis bersama dengan Abu Bakar, tiba-tiba datanglah seorang Arab Badui dan serta merta menghina Abu Bakar. Namun, Abu Bakar diam saja dengan sabar tidak melayani hinaan Arab Badui tersebut. Dan Nabi saw. pun tersenyum melihat sikap Abu Bakar.

Merasa tidak dihiraukan, Arab Badui tadi kembali menghina Abu Bakar dengan hinaan yang lebih pedas dari sebelumnya. Namun, sekali lagi, dengan sabar Abu Bakar diam dan tidak menghiraukannya. Dan Nabi saw. pun kembali tersenyum melihat sikap Abu Bakar tersebut.

Dengan rasa kesal, si Arab Badui kembali menghina Abu Bakar, kali ini dengan hinaan yang tidak enak untuk didengar, bahkan menyebut-menyebut nama bapak & keluarga Abu Bakar. Sebagai manusia biasa, akhirnya Abu Bakar tidak tahan mendengar hinaan si Arab Badui. Dan membalas hinaannya itu. Pada saat itu pula Nabi SAW meninggalkan Abu Bakar tanpa pamit & tanpa mengucapkan salam.

Melihat Nabi SAW meninggalkannya, Abu Bakar pun bingung dan penasaran atas tindakan Rasulullah tersebut. Sehingga dalam kesempatan lain Abubakar bertanya kepada Rasulullah "Ya Rasulullah, mengapa tempo hari disaat saya di hina oleh orang badui itu kali ketiganya saya menjawab namun Engkau pergi?. Rasulullah SAW pun menjawab:
“Pada saat si Arab Badui menghinamu dan engkau diam, turunlah satu malaikat yang siap melindungimu, maka aku pun tersenyum melihat hal itu. Pada hinaan kedua dan engkau diam saja, aku melihat satu malaikat lagi turun membantumu. Maka aku pun tersenyum melihat hal itu. Akan tetapi, ketika engkau menjawab hinaan si Arab Badui pada kali ketiga, kedua malaikat tadi pergi meninggalkanmu, dan datanglah seekor iblis menolongmu. Maka aku pun pergi karena tidak mau duduk dengan iblis apalagi mengucapkan salam kepadanya”

Jadi jangan marah ya...

Rasulullah Bersabda dari Abu Hurairah ra, menuturkan :Satu ketika datanglah seorang laki-laki kepada Rasulullah SAW dan berkata : " Ya Rasul, berikanlah nasehat kepadaku yang bisa menyelamatkanku dr siksa neraka. Beliau menjawab : "JANGAN MARAH " apalagi ya Rasul.? tanya laki-laki itu Beliau tetap menjawab : "JANGAN MARAH" sampai diulang tiga kali ( HR.Bukhari ) -Thanks for Pak Zai atas haditsnya baru ketemu :) -

Karena kemarahan akan bisa menghacurkan semua gedung yang telah dibangun puluhan tahun namun bisa hancur dalam semalam, persahabatan yang sudah puluhan tahun bisa putus dalam sedetik, hubungan suami/istri yang harmonis sampe tua bisa cerai hanya karena kemarahan.

Jadi gimana donk kalau kita di hina orang, di injak2 orang atau dilecehkan orang lain? bukankah kita terlihat seperti orang yang lemah dan bodoh?

menjawab pertanyaan tersebut kita kembali lagi kepada Akhlak Rasul, bagaimana beliau bersabar disaat di lempar orang dengan kotoran, diludahi orang, dicaci-maki. ada yang bilang "itukan Rasulullah, saya gak mungkin bisa begitu" jika kita ummat Rasulullah kita Wajib menteladani Rasulullah. Namun kita harus bisa membedakan antara Marah dan Tegas. Marah adalah situasi hati yang tidak terkontrol, ke-aku-an dan ego yang sangat menojol dan penuh dengah hawa nafsu dan biasanya berpikir pendek dan tidak logis. Berbeda dengan Tetas, Tegas tidak bernafsu dalam bertindak, tidak ada ke-ego-an didalamnya dan mengambil keputusan merupakan sebuah pertimbangan yang sangat matang namun harus terealisasi dengan terpaksa dan tetap mempertimbangkan nilai-nilai kemanusiaan. Tegas juga terlihat seperti marah, namun bedanya ada didalam hati yaitu tidak adanya ego didalamnya, mengambil keputusan berdasarkan objektif untuk kepentingan bersama bukan keuntungan pribadi semata.

Menjaga emosional agar tetap tenang dan tidak marah memang sulit, jadi jika kemarahan sudah terjadi kita harus tau apa yang harus dilakukan supaya tidak marah lagi:

1. Bacalah ta`awudz (Audzubillahi minasy syaithani rrajiim). Bacaan ini yang dianjurkan Muhammad ketika dua orang di sisi Nabi saling mencela. Ujar Nabi, “Sesungguhnya aku akan ajarkan suatu kalimat yang kalau diucapkan akan hilang apa yang ada padanya. Yaitu sekiranya dia mengucapkan,: Audzubillahi minasy Syaithanirrajiim.”

2. Jika ucapan ta`awudz belum juga menghilangkan marah, posisikan tubuh kita menjadi lebih rendah dari sebelumnya. Misalnya, jika amarah datang sementara kita sedang berdiri, maka duduklah. Atau jika sedang duduk, rebahkanlah tubuh.

3. Diam atau tidak berbicara. Cara ini sangat ampuh untuk mengontrol amarah. Berbicara saat sedang marah sangat berbahaya, baik bagi diri sendiri maupun bagi orang lain. Apalagi jika diucapkan oleh seorang suami, bisa merupakan suatu keputusan mutlak. Ucapan “saya talak kamu” merupakan sebuah kalimat yang sah, kendati diucapkan dalam penuh emosi. Sementara bagi istri, ucapan dalam kemarahan memang tidak memberikan konsekuensi sebesar itu, tetapi tetap menimbulkan dosa. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Ahmad disebutkan, “Apabila di antara kalian marah, diamlah”. Kalimat ini diucapkan Nabi Muhammad hingga tiga kali.

4. Berwudu. Karena marah adalah api, yang bisa melawannya hanya air. “Sesungguhnya marah itu dari setan dan setan itu diciptakan dari api, dan api itu diredam dengan air maka apabila di antara kalian marah, berwudulah” (H.R. Ahmad).

Disisi lain kemarahan sering muncul jika hati kita tidak tenang, ketenangan hati ini perlulah di kelola agar tetap tenang dan tidak gelisah..
menurut guru saya jika hati tidak tenang atau gelisah cobalah untuk shalat, jika masih tidak tenang maka bacalah Al-Qur'an, jika masih tidak tenang maka berzikirlah, jika masih tidak tenang maka mintalah pada Allah Supaya mengganti hati tersebut dengan hati yang tenang.

Jika ada tambahan silahkan di komment ya...
Wassalam..

Tulis Komentar Kamu dibawah, pilih Name/URL atau pilih Anonymous.

0 Komentar untuk "Jangan Marah ya..."

Post a Comment